Sekolah Geratis Serikat Petani Pasundan ini adalah sekolah yang dibangun oleh organisasi tani lokal yang berada di Daerah Jawa Barat . Sekolah geratis ini dibangun dari uang hasil swadaya anggota organisasi Serikat Petani Pasundan (S PP) dan para donatur yang peduli terhadap nasib pendidikan anak petani. Organisasi Serikat Petani Pasundan ini sekarang sudah mempunyai 4 SMP dan 4 SMK yang terletak di 3 kabupaten yaitu, Ciamis, Tasik Dan Garut.
Uniknya disekolah gratis milik Serikat Petani Pasundan ini semua siswa tidak diwajibkan untuk memakai pakaian seragam sekolah dan juga sepatu.Siswa diberi kebebasan, dikarenakan semua siswa yang masuk di sekolah gratis milik Serikat Petani Pasundan ini rata-rata dari kalangan petani dan masyarakat tidak mampu.Dan sekolah pun tidak pernah memungut biyaya apapun baik untuk biyaya masuk maupun biyaya SPP. Jadi disekolah Serikat Petani Pasundan ini benar-benar geratis. Jika para siswa mau mengikuti UN/UJIKOM siswa baru mengeluarkan biyaya , tetapi itupun tidak diwajibkan bagi yang benar-benar tidak mampu dan sekolah membantu untuk masalah biyaya nya.
Salah satu contoh dari sekolah geratis mikil Serikat Petani Pasundan ini ada di kabupaten Ciamis-Jawa Barat. Disini ada 2 sekolah yaitu, SMP dan SMK Pertanian. Nama sekolahnya SMP Plus Pasawahan dan SMK Pertanian (Serikat Petani Pasundan). Sekolah SMP nya sudah berdiri sejak tahun 2004, sedangkan SMK nya berdiri sejak tahun 2008.
Seluruh pembiyayan sekolah awalnya hasil swadaya dari seluruh anggota Serikat Petani Pasundan, namun sekarang sekolah geratis milik Serikat Petani Pasundan sudah diberi bantuan berupa dana BOS. Setatus sekolah Serikat Petani Pasundan yang ada di kabupaten Ciamis ini legal dan terakreditasi B.
Sistem belajar yang dilakukan disekolahh Serikat Petani Pasundan ini menggunakan sistem learning is fun, jadi belajar itu harus menyenangkan dan murid dibebaskan untuk mengeritik atau memberi masukan kepada setiap guru yang mengajar disekolah Serikat Petani Pasundan ini . Waktu belajarpun 40% didalam kelas dan 60% diluar kelas. Ini dimaksudkan untuk memberi kenyamanan bagi para siswa yang belajar. Disini juga ditambah dengan kurikulum yang bermuatan lokal seperti bahasa sunda,seni budaya daerah, belajar organisasi, dan tambahanya mata pelajaran bahasa Arab untuk tingkat SMP, untuk tingkat SMK belajar dan terjun langsung kelapangan mendampingi para petani. Baik memberi ilmu-ilmu seputar pertanian ataupun melakukan pembelaan terhadap petani jika petani mengalami konplik masalah tanah dengan perusahaan perkebunan ataupun pemerintah yang tidak pro petani. Dari mulai pendampingan, pengorganisasian , sampai mendampingi petani jika harus turun kejalan untuk menyatakan aspirasi mereka. Ini semua dilakukan oleh para siswa di sekalah Serikat Petani Pasundan.
Untuk mengukur seberapa tingkat intelektual siswa. Guru-guru melakukan penilaian buakan dengan hasil akhir yang seperti biasa dilakukan sekolah di Indonesia pada umumnya. Tetapi disini yang dinialai adalah cara kerja, atau cara mendapatkan nilai yang siswa raih. Ini dimaksudkan untuk menghargai perjuangan siswa mendapatkan nilai yang iya capai. Selain itu juga cara ini bisa mengurangi beban pikiran siswa dan melatih siswa untuk bekerja dengan jujur. Sebab disi sekolah gratis milik Serikat Petani Pasundan ini kejujuran lah nilai yang harus di raih para siswanya . Bukan nilai 100 atau nilai A , tetapi diraih dengan jalan yang tidak jujur, ini lah yang sangat tidak dibolehkan di sekolah Serikat Petani Pasundan.
Para Guru yang mengajar disini kebanyakan para relawan , baik dari mahasiswa, LSM, ataupun para kader Serikat Petani Pasundan itu sendiri. Mereka rela dibayar dengan uang yang sangat kecil dan bahkan kadang-kadang mereka tidak dibayar sama sekali. Tapi sampai saat ini mereka masih nyaman dan merasa bangga bisa membagi ilmu di sekolah gratis milik Serikat Petani Pasundan ini. Para guru dan siswa sekalh Serikat Petani Pasundan ini sangat dekat dalam hubungan sosialnya , karena suasana yang diciptakan disini adalah suasana kekeluargaan. jadi antara siswa dan para guru tidak ada batasan dalam bergaul , walaupun begitu untuk etika masih tetap dijaga. Bahkan para guru lebih senang dipanggil sengan sebutan A'a, kalau untuk guru pria dan Teteh untuk guru perempuan dan jarang sekalai anak-anak yang memanggil dengan sebutan bapak/ibu. Hal ini sepaya ada kedekatan batin antara siswa dan guru. Jadi dimana ada masalah baik murid ataupun guru mereka saling terbuka.
Disekolah Serikat Petani Pasundan ini untuk siswa yang dari luar daerah bisa tinggal diasrama sekolah, disekolah Serikat Petani Pasundan ini mempunyai 3 asrama yaitu, asrama guru, asrama siswa Perempuan dan asrama laki-laki. Untuk kehidupan diasrama semua siswa seperti dalam satu keluarga, dalam memenuhi kebutuhan makan , siswa yang tinggal asrama diajarkan untuk bertani, jadi semua siswa punya kebun masing-masing yang berada disekitar asrama dan dapat mereka tanami dengan sayuran, bumbu dll. Semua itu dilakukan untuk melatih siswa belajar mandiri dan belajar kehidupan yang sebenarnya.
Lulusan dari SMK sekolah Serikat Petani Pasundan yang melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi tersebar di berbagai universitas ada yang di UNSUB (UNIVERSITAS SUBANG), ada yang di UNIGAL (UNIVERSITAS GALUH CIAMIS), ada yang di UNSIL (UNIVERSITAS SILIWANGI - TASIK), dan ada yang di kota Yogyakarta di UST (UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA ) diprogram beasiswa S1 Fakultas Petanian. Dan juga ada yang masuk program beasiswa di STHG (SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM GARUT) ini untuk siswa SMK sekolah gratis Serikat Petani Pasundan yang ada di kabupaten Garut.
Ketika ada waktu libur para alumni ini semua kumpul di sekolah dan memberi pengalaman kepada para siswa sekolah Serikat Petani Pasundan. Selain itu juga mereka membantu mengajar di masa-masa libur kuliahnya.
ini lah sekelumit kisah dari sekolah gratis yang didirikan oleh para petani demi masa depan anak bangsa Indonesia. Semoga ini bisa meng inspirasi pembaca dan bisa ikut serta dalam memngembangkan pendidikan geratis untuk masyarakat tidak mampu, karena pendidikan dasar itu hak semua rakyat Indonesia dan pemerintah wajib membiyayai nya.
Uniknya disekolah gratis milik Serikat Petani Pasundan ini semua siswa tidak diwajibkan untuk memakai pakaian seragam sekolah dan juga sepatu.Siswa diberi kebebasan, dikarenakan semua siswa yang masuk di sekolah gratis milik Serikat Petani Pasundan ini rata-rata dari kalangan petani dan masyarakat tidak mampu.Dan sekolah pun tidak pernah memungut biyaya apapun baik untuk biyaya masuk maupun biyaya SPP. Jadi disekolah Serikat Petani Pasundan ini benar-benar geratis. Jika para siswa mau mengikuti UN/UJIKOM siswa baru mengeluarkan biyaya , tetapi itupun tidak diwajibkan bagi yang benar-benar tidak mampu dan sekolah membantu untuk masalah biyaya nya.
Salah satu contoh dari sekolah geratis mikil Serikat Petani Pasundan ini ada di kabupaten Ciamis-Jawa Barat. Disini ada 2 sekolah yaitu, SMP dan SMK Pertanian. Nama sekolahnya SMP Plus Pasawahan dan SMK Pertanian (Serikat Petani Pasundan). Sekolah SMP nya sudah berdiri sejak tahun 2004, sedangkan SMK nya berdiri sejak tahun 2008.
Seluruh pembiyayan sekolah awalnya hasil swadaya dari seluruh anggota Serikat Petani Pasundan, namun sekarang sekolah geratis milik Serikat Petani Pasundan sudah diberi bantuan berupa dana BOS. Setatus sekolah Serikat Petani Pasundan yang ada di kabupaten Ciamis ini legal dan terakreditasi B.
Sistem belajar yang dilakukan disekolahh Serikat Petani Pasundan ini menggunakan sistem learning is fun, jadi belajar itu harus menyenangkan dan murid dibebaskan untuk mengeritik atau memberi masukan kepada setiap guru yang mengajar disekolah Serikat Petani Pasundan ini . Waktu belajarpun 40% didalam kelas dan 60% diluar kelas. Ini dimaksudkan untuk memberi kenyamanan bagi para siswa yang belajar. Disini juga ditambah dengan kurikulum yang bermuatan lokal seperti bahasa sunda,seni budaya daerah, belajar organisasi, dan tambahanya mata pelajaran bahasa Arab untuk tingkat SMP, untuk tingkat SMK belajar dan terjun langsung kelapangan mendampingi para petani. Baik memberi ilmu-ilmu seputar pertanian ataupun melakukan pembelaan terhadap petani jika petani mengalami konplik masalah tanah dengan perusahaan perkebunan ataupun pemerintah yang tidak pro petani. Dari mulai pendampingan, pengorganisasian , sampai mendampingi petani jika harus turun kejalan untuk menyatakan aspirasi mereka. Ini semua dilakukan oleh para siswa di sekalah Serikat Petani Pasundan.
Untuk mengukur seberapa tingkat intelektual siswa. Guru-guru melakukan penilaian buakan dengan hasil akhir yang seperti biasa dilakukan sekolah di Indonesia pada umumnya. Tetapi disini yang dinialai adalah cara kerja, atau cara mendapatkan nilai yang siswa raih. Ini dimaksudkan untuk menghargai perjuangan siswa mendapatkan nilai yang iya capai. Selain itu juga cara ini bisa mengurangi beban pikiran siswa dan melatih siswa untuk bekerja dengan jujur. Sebab disi sekolah gratis milik Serikat Petani Pasundan ini kejujuran lah nilai yang harus di raih para siswanya . Bukan nilai 100 atau nilai A , tetapi diraih dengan jalan yang tidak jujur, ini lah yang sangat tidak dibolehkan di sekolah Serikat Petani Pasundan.
Para Guru yang mengajar disini kebanyakan para relawan , baik dari mahasiswa, LSM, ataupun para kader Serikat Petani Pasundan itu sendiri. Mereka rela dibayar dengan uang yang sangat kecil dan bahkan kadang-kadang mereka tidak dibayar sama sekali. Tapi sampai saat ini mereka masih nyaman dan merasa bangga bisa membagi ilmu di sekolah gratis milik Serikat Petani Pasundan ini. Para guru dan siswa sekalh Serikat Petani Pasundan ini sangat dekat dalam hubungan sosialnya , karena suasana yang diciptakan disini adalah suasana kekeluargaan. jadi antara siswa dan para guru tidak ada batasan dalam bergaul , walaupun begitu untuk etika masih tetap dijaga. Bahkan para guru lebih senang dipanggil sengan sebutan A'a, kalau untuk guru pria dan Teteh untuk guru perempuan dan jarang sekalai anak-anak yang memanggil dengan sebutan bapak/ibu. Hal ini sepaya ada kedekatan batin antara siswa dan guru. Jadi dimana ada masalah baik murid ataupun guru mereka saling terbuka.
Disekolah Serikat Petani Pasundan ini untuk siswa yang dari luar daerah bisa tinggal diasrama sekolah, disekolah Serikat Petani Pasundan ini mempunyai 3 asrama yaitu, asrama guru, asrama siswa Perempuan dan asrama laki-laki. Untuk kehidupan diasrama semua siswa seperti dalam satu keluarga, dalam memenuhi kebutuhan makan , siswa yang tinggal asrama diajarkan untuk bertani, jadi semua siswa punya kebun masing-masing yang berada disekitar asrama dan dapat mereka tanami dengan sayuran, bumbu dll. Semua itu dilakukan untuk melatih siswa belajar mandiri dan belajar kehidupan yang sebenarnya.
Lulusan dari SMK sekolah Serikat Petani Pasundan yang melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi tersebar di berbagai universitas ada yang di UNSUB (UNIVERSITAS SUBANG), ada yang di UNIGAL (UNIVERSITAS GALUH CIAMIS), ada yang di UNSIL (UNIVERSITAS SILIWANGI - TASIK), dan ada yang di kota Yogyakarta di UST (UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA ) diprogram beasiswa S1 Fakultas Petanian. Dan juga ada yang masuk program beasiswa di STHG (SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM GARUT) ini untuk siswa SMK sekolah gratis Serikat Petani Pasundan yang ada di kabupaten Garut.
Ketika ada waktu libur para alumni ini semua kumpul di sekolah dan memberi pengalaman kepada para siswa sekolah Serikat Petani Pasundan. Selain itu juga mereka membantu mengajar di masa-masa libur kuliahnya.
ini lah sekelumit kisah dari sekolah gratis yang didirikan oleh para petani demi masa depan anak bangsa Indonesia. Semoga ini bisa meng inspirasi pembaca dan bisa ikut serta dalam memngembangkan pendidikan geratis untuk masyarakat tidak mampu, karena pendidikan dasar itu hak semua rakyat Indonesia dan pemerintah wajib membiyayai nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon saran dan komentarnya