Rabu, 29 Mei 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN MOTIVASI DIRI

MENUMBUHKAN MOTIVASI DIRI
A.    Tujuan
  Tujuannya adalah untuk mengenal kemampuan diri
 B. Teori Pengenalan Diri Sendiri 
             Apabila dilakukan suatu kegiatan selalu diartikan sebagai suatu aktivitas yang akan mencapai suatu tujuan   tertentu, maka bekerja dan berusaha adalah sesuatu yang sangat lumrah, karena tidak ada satu orangpun diantara kita yang sanggup mencapai sesuatu tanpa usaha. Ini maksudnya berarti tidak ada sesuatu yang instan didunia ini tanpa kita usahakan atau tanpa kita cari. Makanya orang yang lebih berusaha dengan keras dan gigih, dia tergolong hidupnya selalu sukses.
Yang menjadi permasalahan sampai samapai sejauh mana seseorang sanggup menampilkan usaha terbaiknya, yang tercermin melaluai prestasi kerja yang oktimal dan gigih. Untuk bisa menjelaskan hal seperti ini kita perlu melihat hal-hal yang mempengaruhi prestasi kerja seseorang.
 1.   Syarat Pokok Berprestasi
 Ada dua persyaratan pokok yang harus dipenuhi oleh kita apabila ingin berprestasi              sebaikmungkin yang dimilikinya : 
 a.      Kemampuan Untuk Berprestasi
           Kemampuan dalam satu bidang hanya dimiliki oleh seseorang apabila ia menguasai cara , prosedur  dan teknik   pengerjaan yang ia tekuni. Seorang pengusaha dianggap berkemampuan  apabila ia menguasai bagaimana  cara merencanakan, melaksanakan, mengarahkan (jika ia mempunyai anak buah) dan mengendalikan bidang usaha yang dijalaninya. Untuk bisa menguasai kerja ini, kita harus mempunyai bakat dalam bentuk kecerdasan yang mencukupi dan penambahan pengetahuan dan keterampilan yang didapat  melalui pendidikan, latihan atau pengalaman kerja.
b.      Kemauan Untuk Berprestasi
           Kemampuan untuk berprestasi sering juga disebut sebagai motivasi untuk berprestasi. Kata dasar motive yang dapat diartikan sebagai dorongan yang ada pada diri kita untuk bertingh laku mencapai suatu tujuan tertentu. Motivasi dalam diri kita sangat penting untuk kita kembangkan , karena inilah modal kita untuk berprestasi, untuk maju dan juga untuk berkembang kearah yang lebih baik tentunya.
2.         Motivasi Kerja Seseorang Dipengaruhi Oleh Beberapa Faktor :
a.       Pengaruh Lingkungan Fisik
           Setiap Pengusaha tentu hendak menginginkan lingkungan fisik yang baik untuk bekerja. Pada umumnya hal ini menyangkut  masalah sarana dan perasarana penunjang kelancaran usaha. Misalkan kantor yang memadai, gudang penyimpanan stok yang cukup luas, sarana pengangkutan yang mudah dan sebagainya. Kemauan kerja seorang pengusaha bias menurun karena sarana jalan yang sangat buruk misalnya, yang tidak mungkin ia untuk secepatnya mengangkut hasil usaha ke Pasar atau Supermarket dan Mall.
b.      Pengaruh Lingkungan Sosial
           Lingkungan social juga member pengaruh terhadap kemauan kerja seseorang . Yng dimaksud dengan lingkungan social disini adalah segala sesuatu yang mempunyai kaitan langsung dengan  proses sosialisasi dibidang usaha. Misalkan semua peraturan atau kebijaksanaan pemerintah dibidang usaha , sikap dan cara kerja pejabat pemerintah dalam mengenai perizinan dan sarat-sarat resmi lainya, pesaing, rekanan dan bahkan tanggapan masyarakat maupun keluarga , terhadap  pilihan kerja para pengusaha. Apabila lingkungan social cukup menunjang dan cukup member penghargaan terhadap aktivitas yang dijalankan oleh para pengusaha, maka mptivasi kerja bias dibantu untuk lebih ditingkatkan.
c.       Motif (kebutuhan)pribadi
             Sampai sejauhmana lingkungan fisik dan lingkungan  social berpengaruh terhadap motivasi kita kerja kita, sangat dipengaruhi oleh  kebutuhan (keinginan) pribadi yang memang sudah ada atau harus ada pada diri kita. Seperti sesuatu yang kita cita-citakan dalam diri kita sendiri. Nah hal inilah yang nantinya akan memotivasi kita untuk terus berjuang, ini akan mudah apabila lingkungan social mendukung.      
            David C. Mc Clelland dan kawan-kawan dari Harvad University di Amerika Serikat telah melakukan sebuah penelitian empiris selama lebih dari 25 tahun untuk melihat sejauh mana hubungan antara kebutuhan yang dad dalam diri kita dengan kemampuan yang ada pada diri kita  untuk menampilkan prestasi kerja yang optimal. Lebih jauh lagi Mc Clelland dkk. Telah sanggup menemukan suatu cara untuk mengukur pola pemikiran dan perbuatan seseorang , dan dengan demikian mampu mengukur taraf motivasi. Ia memusatkan perhatian pada tiga motif yaitu prestasi afiliasi dan kekuasaan, karena ketiga motif tersebut merupakan unsur penting yang ikut menentukan prestasi pribadi berbagai situasi kerja dan cara hidup.  
3.   Pengenalan Terhadap Program Pelatihan
           Pengenalan pelatihanyang akan saya ikuti sekarang adalah cuplikan dari program pelatihan pengembangan motivasi berprestasi yang telah dikembangkan oleh Mc Clelland yang akan digunakan adalah metode belajar melalui pengalaman. Artinya apabila saya saya mengharapkan manfaat yang besar dari pelatihan ini, maka saya harus mau mengenal diri yang berkaitan dengan motif yang dimiliki pada saat ini serta berkeinginan untuk mempelajari bagaimana cara meningkatkan motivasi berprestasi agar saya dapat memperbaiki dan memperoleh kepuasan yang lebih besar dari hasil pribadi dan saya sendiri.
           Selama pelatihan berjalan, pelatih atau instruktur menjadi patner saya yang membantu saya menggunakan buku  dan bahan-bahan pelatihan, membantu saya menafsirkan pola pemikiran dan tindakan saya sendiri sehingga saya bias memperoleh informasi baru tentang diri saya sendiri membantu menciptakan iklim belajar yang menyenangkan.
4.   Ciri-ciri Dari Pemikiran Dan Pemikiran Orang Dengan Motif Berprestasi, Afiliasi Dan Kekuasaan
            Motif seseorang dapat terungkap melalui dua cara yaitu melalui pola pemikiran dan tingkah laku perbuatanya. Misalkan orang-orang yang mengungkap pola pemikiranya  atau menunjukan tingkah laku yang oleh cirri-cirri seseorang yang berprestasi tinggi maka ia akan dianggap mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi.
a.      Motivasi Berprestasi (N. Ach)
            Seseorang dianggap mempunyai kebutuhan berprestasi yang tinggi apabila ia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik atau ia menganggap berprestasi lebih baik adalah hal yang penting. Adanya motivasi yang kuat untuk prestasi ini dapat dilihat dari :
1.         Pola Perbuatan
a.       Mengambil tanggung jaeab secara pribadi atas perbuatan  menentukan sendiri standard prestasinya dan berpatokan pada standar tersebut.
b.      Mengambil resiko-resiko yang wajar artinya tidak akan melakukan hal-hal yang dianggap terlalu mudah atau terlalu sulit.
c.       Mencoba mendapatkan umpan balik (feed back ) atas perbuatan-perbuatannya.
d.      Berusaha melakukan segala sesuatu secara kreatif dan inovatif.
2.   Pola Pemikiran
         Memikirkan bagimana cara :
a.      Mengungguli atau melebihi orang lain (misalkan memperoleh pasaran yang lebih luas, lari lebih cepat, memperoleh angka lebih baik dari orang lain).
b.      Memenuhi atau melebihi standar prestasi yang ttelah ditentukan sendiri(misalnya melakukan sesuatu lebih cepat, lebih murah dari semula).
c.        Melakukan sesuatu yang lebih khas (misalnya penemuan obat).
d.       Mencapai karir diri (melibatkan diri ke masa depan).

b.    Motivasi Afiliasi ( N. Af )
Motivasi Afiliasi ditunjukan adanya bila kita ingin berada bersama orang lain dan menikmati persahabatN, (ingin melakukan sesuatu bagi orang lain tidak menunjukan motivasi afiliasi). Saling bersahabat dapat ditunjukan oleh :
1.    Pola Perbuatan
        Lebih senang bersama orang lain daripada sendirian :
a.        Banyak bergaul dengan orang lain ataupun suka berbicara ditelepon.
b.         Lebih mengutamakan atau mementingkan aspek-aspek intrapersonal dari pekerjaannya dari pada aspek-aspek yang menyangkut tugas-tugas dalam pekerjaanya.
c.          Berusaha mendapt persetujuan oranglain.
d.         Melaksanakan tugas-tugas secara efektif bila bekerja dengan orang lain dalam suasana kerja sama.
          Intinya yang dipentingkan adalah persahabatannya. Jika seorang atasan minta bantuan bawahan, perbuatan ini bukan tergolong perbuatan motif afiliasi, tetapi tergolong motif kekuasaan.   
2.      Pola Pemikiran
   Memikirkan Tentang :
a.  Keinginan untuk mengadakan, memperbaiki atau memelihara hubungan yang erat, hangat dan bersahabat dengan orang lain.
b. Perasaan risau bila menghadapi perpisahan dengan orang lain. Dengan perkataan lain, mempunyai keinginan untuk  memulihkan hubunganakrab.
c.  Keinginan untuk beradaftasi dalam kegiatan-kegiatan yang bersahabat dan bersuka ria seperti reuni dalam satu kelompok atau perkumpulan.
c.    Motivasi Kekuasaan
       Motivasi kekuasaan ditunjukan adanya, jika kita ingin mempunyai pengaruh atas orang lain . Kemaunan untuk mempunyai pengaruah dapat ditandai oleh :
1.         Pola Perbuatan
a.          Aktif dalam menjalankan kebijakan dalam satu organisasi dimana ia menjadi anggota.
b.         Peka terhadap struktur pengaruh intra personal dari suatu kelompok atau organisasi.
c.          Memiliki koleksi benda-benda atau masuk organisasi-organisasi yang mempunyai prestise.
d.         Mencoba membantu oranglain, tanpa harus diminta atau atas perintah orang lain.
2.   Pola Pemikiran
Berpikir Tentang :
a.    Perbuatan-perbuatan yang keras, kuat, yang berpengaruh terhadap orang lain.
b.   Memberi pertolongan, bantuan, advis atau dukungan, bila hal tersebut tidak diminta atau diinginkan oleh orang lain.
c.    Usaha menguasai orang lain dengan mengatur tingkah laku atau keadaan hidupan  orang lain, dengan jalan mencari informasi penting yang akan mempengaruhi kehidupan atau perbuatan orang lain.
d.   Usaha mempengaruhi, membujuk, menjawab dan berbuata sedemikian rupa dengan orang lain, yang mana yang menjadi poko perhatian bukanlah mencari persetujuan atau menhindarkan salah satu paham atau ketidak sesuaian , melainkan membuat orang lain atau dunia pada umumnya menjadi terkesan.
e.    Perasaan-Perasaan positif atau negative yang kuat pada orang lain, sebagai akibat perbuatan-perbuatan yang kita lakukan.
f.    Kerisauan tentang reputas atau kedududkan seseorang.

PERMAINAN MENUMBUHKAN MOTIVASI DIRI DALAM BERWIRAUSAHA

C.       Bahan Dan Alat    
Bahan dan alat : Keranjang, bola, meteran/penggaris, kertas dan alat tulis.
D.       Cara Kerja
1.      Permainan bola ini terdiri dari tiga babak.
2.      Sebelum memainkan permainan ini terlebih dahulu kita mengisi kolom perkiraan diformulir yang ada dibuku petunjuk praktikum.
3.      Kemudian dalam permainan ini kita harus melempar 4 bola tenis ke dalam keranjang dalam setiap babaknya.
4.      Memilih jarak tempat kita berdiri sebelum mulai melempar bola. Jarak yang ditentukan adalah 1,5 m, 3 m, dan 4 m.
5.      Bloa tersebut dilempar secara bergantian sesuai jarak yang kita tentukan.
6.      Setelah melempar ke 4 bola tersebut, tuliskan jumlah bola yang masuk dalam keranjang.
7.      Terakhir membandingkan bola yang masuk dalam keranjang dengan perkiraan awal.

E.     Hasil Pengamatan
DAFTAR HASIL LEMPARAN BOLA

HASIL
LEMPARAN I
LEMPARAN II
Prediksi
Rill
Prediksi
Rill
Ronde I
1,5 M
4
2
4
3
Ronde II
3 M
4
3
3
3
Ronde III
4 M
3
1
2
2


F.     Pembahasan
            Dari hasil praktek yang telah saya lakukan dapat saya ketahui bahwa pada proses pelemparan bla kedalam keranjang dengan menggunakan jarak yang berbeda-beda yaitu 1,5 m, 3 m dan 4 m dengan perkiraan yang berbeda dari lemparan  I, II, III sebab pada permulaan praktek kewirausaan ini belum tahu seberapanbesar kemampuan diri saya sendiri sehingga perkiraanya tidak berani tiggi. Hasilnya pada lemparan pertama, jarak 1,5 m pada kenyataanya tidak sesuai dengan apa yang saya prediksikan, yaitu 4 bola. Ternyata yang masuk kedalam keranjang hanya 2 bola saja dari 4 bola yang saya lempar. Artinya saya terlalu percaya diri dan tidak melempar bola dengan tenang dan penuh konsentrasi. Lalu dalam lemparan bola  dari jarak 3 m, saya hanya mampu memasukan 3 bola dari 4 bola yang saya prediksikan, ternyata ini juga karena kurangnya konsentrasi dan kewaspadaan. Akhirnya apa yang saya prediksikan tidak sesuai dengan kenyataanya. Selanjutnya pada lemparan bola dari jarak 4 m, saya bisa memasukan 1 bola  dari 3 bola yang saya prediksikan akan masuk . Artinya saya pada lemparan yang jaraknya paling jauh tidak bisa melebihi apa yang saya prediksi sebelumnya, mungkin karena faktor konsentrasi dan tingkat kewaspadaan yang kurang tinggi jadi saya bisa pokus terhadap apa yang saya prediksi atau rencanakan sebelumnya. Hal ini lah yang membuat saya sadar bahwa dalam permainan yang sederhana ini saya bisa melihat sejauh mana kemampuan dan sekil yang saya miliki saat ini. Dan perlu kita ketahui juga ternyata dalam berwirausaha ini perlu perjuangan yang kuat, keuletan, harus selalu pokus dan konsisten, kemampun berpikir kedepan dan keberanian untuk mengambil resiko . Ini lah yang  sangat penting bagi seorang wirausahawan yg harus dimiliki.
Dalam permainan ini saya melakukan 2 babak lemparan dan babak kedua ternyata saya teralu menganggap remeh, akhirnya prediksi sama hasil sangat jauh berbeda. Padahal saya sudah mendpat pengalaman dali ronde pertama tadi, tapi karena saya terlalu memandang mudah, jadi hasilnya sangat buruk. Tapi saya bisa mengambil banyak pelajaran penting dari permainan bola ini dan semoga saya bisa belajar dari permainan ini supaya kedepanya bisa lebih baik lagi.
Saya akan membahas satu persatu hal apa saja yang harus kita perhatikan dalam permainan ini  :
1.      Konsentrasi
           Konsentrasi ini sangat penting kita ketahui, karena kurangnya konsentrasi  dalam melempar bola dapat menyebabkan sulitnya memasukan bola kedalam keranjang.
2.      Teknik Pelemparan
            Dalam melaksanakan kegiatan melempar bola kedalam keranjang ini dibutuhkan suatu teknik melempar yang baik dan tepat sehingga dapat memudahkan bola masuk kedalam keranjang. Kadang kita selalalu menganggap bahwa sangat mudah melempar bola kedalam keranjang dengan jarak yang relative dekat, akan tetapi pada kenyataanya itu sangat sulit dan saya sudah buktikan itu pada permainan ini.  Maka oleh sebab itu tanpa teknik  pelemparan yang baik maka bola tersebut  sulit untuk kita masukan kedalam keranjang.
3.      Keragu-raguan
            Apa bila kita dalam melakukan kegiatan pelemparan bola kedalam keranjang ini disertai dengan perasaan ragu-ragu maka proses kegiatan melempar bola tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Keragua-raguan ini akan menghalangi konsentrasi kita dalam memasukan bola kedalam keranjang ini.
4.   Bola Yang Sudah Masuk Tetapi Keluar Lagi
            Pada saat melempar bola dalam keranjang terjadi peristiwa pemantulan sehingga mengakibatkan bola yang sudah masuk bisa keluar lagi. Hal ini terjadi jika kita terlalu keras melempar sehingga memantul keluar. Dalam pelemparan dibutuhkan kesabaran dan kehati-hatian dalam memasukan bola , artinya kita jangan terburu-buru dan jangan terlalu lambat juga.
            Dari faktor-faktor  yang mempengaruhi pelemparan bola dalam keranjang serta hasil pelemparan bola melalui perkiraan yang digunakan dan kenyataan yang dihasilkan dari lemparan bola tersebut  maka dapat saya simpulkan bahwa pelemparan bola dalam keranjang tersebut termasuk dalam motif dan berprestasi yang artinya bahwa seseorang bianggap mempunyai kebutuhan berprestasi lebih baik yang tinggi, apabila iya mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik atau jika ia menganggap bahwa prestasi lebih baik itu adalah hal yang sangat penting. Adanya motivasi yang kuat untuk berprestasi dapat dilihat dari :
a.          Pola Perbuatan
b.         Pola Pemikiran
            Dari hasil penelitian yang telah saya lakukan dalam permainan lempar bola kedalam keranjang  tadi bahwa pada dasarnya hasrat berprestasi seseorang itu kuat atau lemah dapat mempengaruhi tingkah lakunya secara khas untuk pada percobaan yang dilakukan penelitian tentang melempar bola dalam keranjang bahwa untuk melakukan penelitian tentang melempar bola dalam keranjang tujuanya adalah untuk mencapai standar yang dibuat sendiri  dan mengambil langkah-langkah yang beresiko sedang dapat memperoleh prestasi yang baik.
a.          Mencapai standar yang dibuat sendiri
Bahwa orang-orang dengan N-Ach tinggi melempar bola dengan jarak –jarak yang berbeda sampai pada suatu  saat dapat menentukan jarak jauh dariman   ujuan yang akan dicapai. Kemudian dalam melempar bola dari jarak yang telah ditentukan tersebuat, maka kita dengan hasrat yang tinggi untuk berprestasi senang berkompetisi standar yang dibuat sendriri. Pada ronde ke 3 misalkan kita melempar setiap bola dengan kecermatan yang sama walaupun kita tidak mungkin mendapatkan uang lagi. Tetapi uang betul-betul mempengaruhi tingkah laku-orang –orang yang mempunyai hasrat berprestasi yang lemah. Dari rangsangan uang kita menjadi lebih semangat. Kita juga lebih cepat menyerah. Pada ronde ke tiga kita tidak akan melempar lagi dengan kecermatan yang sama jika diketahuai bahwa tidak ada lagi uang untuk diperebutkan. Kita tidak berkompetisi dengan standar yang dibuat sendiri melaikan mereka mencoba mencapai standar yang telah dibuat pelatih misalnya yang sudah dibuat oleh pelatih.
b.         Mengambil langkah –langkah yang beresiko sedang
Sifat orang yang dengan H-Ach tinggi adalah orang-orang yang melempar dari jarak yang sedang menurut kemampuan yang mereka miliki. Mereka menentukan gol yang sesuai dengan kemampuan diri mereka. Tetapi orang-orang dengan N-Ach rendah akan melempar dari jarak yang dekat dimana hamper tidak ada kemungkinan untuk gagal atau mereka akan melempar dari jarak yang jauh  dimana banyak kemungkinan untuk gagal. Dengan demikian mereka dapat mengguanakan alasanya bahwa mereka edang tidak beruntung . Orang-orang dengan N-Ach tinggi mengambil resiko yang sedang karena mereka memperoleh kepuasan dari diri mereka . Dari jarka dekat tidak ada tantangan yang tidak ada prestasi, tidak ada kepuasan. Jarak yang sedang merupakan tempat dimana mereka mendapat banyak kesempatan untuk memperoleh goal sehingga memperoleh kepuasan dari hasil permainan itu.
G.    Kesimpulan
            Dari praktikum diatas dapat saya simpulkan bahwa permainan lempar bola bertujuan supaya kita dapat mengenal kemampuan diri sendiri. Seberapa besar kemampuan kita untuk mencapai tujuan yang ingin kita capai atau cita-citakan, itu semua dipengaruhi oleh motivasi diri sendiri. Pelemparan bola dalam keranjang tersebuat termasuk kedalam motif berprestasi yang tinggi, apabila ia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik atau apabila ia menganggap bahwa prestasi lebih baik itu adalah hal yang sangat penting dan sudah menjadi bagian dari kebutuhanya. Adanya motivasi yang kuat untuk berprestasi dapat dilihat dari :
1.      Pola Perbuatan
2.      Pola Pemikiran
Dua aspek inilah yang harus kita perhatikan dalam memotivasi diri untuk berprestasi. Sebab tingkah laku atau perbuatan kita sangat menentukan masa depan dan prestasi kita, selain itu juga pola pemikiran yang baik akan membantu kita untuk berprestasi diberbagai aspek kehidupan kita. 

untuk tanya jawab dengan ADMIN BISA KLIK LING INI :West Java Gorengan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon saran dan komentarnya